Dalam mengelola keuangan usaha, salah satu pembukuan yang tidak boleh dilewatkan adalah Buku Kas, terutama contoh pembukuan kas masuk dan keluar. Pembukuan adalah catatan penting yang membantu pemilik bisnis dalam mencatat semua transaksi keuangan secara rinci dan teratur.
Baik untuk usaha kecil maupun besar, Anda bisa memulai dari yang sederhana, misalnya pembukuan kas sederhana untuk mencatat uang yang masuk dan keluar setiap harinya. Kas masuk ini merujuk pada semua penerimaan kas di dalam suatu periode tertentu, baik dari hasil penjualan, piutang yang dibayar, maupun modal tambahan.
Sementara itu, kas keluar adalah pengeluaran untuk kebutuhan operasional, pembelian barang yang sifatnya tunai, dan lain-lain. Dengan memiliki pembukuan ini, Anda dapat mengetahui jumlah penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dalam buku kas, sehingga kinerja keuangan bisnis Anda pun bisa dianalisis lebih baik.
Buku Kas adalah buku catatan yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi tunai, baik penerimaan kas maupun pengeluaran. Dalam praktiknya, buku kas dengan dua kolom yaitu kas masuk dan keluar memudahkan pelaku usaha untuk mencatat semua aktivitas tunai secara harian, mingguan, bahkan bulanan.
Kas masuk mencerminkan arus kas yang masuk ke perusahaan, misalnya dari penjualan barang, penerimaan tunai, atau hasil investasi. Sedangkan kas keluar adalah semua bentuk arus kas yang keluar, seperti pembayaran utang, pembelian stok, dan gaji karyawan.
Berikut beberapa fungsi buku kas masuk dan kas keluar:
Dengan ini, Anda lebih mudah dalam membuat catatan dan laporan keuangan harian secara rapi. Contoh pembukuan yang sederhana sekalipun dapat menunjukkan keuntungan yang diperoleh oleh bisnis Anda.
Format Buku Kas Catatan Pemasukan dan Pengeluaran (Credit: bee.id)
Dalam menyusun pembukuan kas, khususnya bagian kas masuk, terdapat beberapa elemen penting yang harus dicatat secara rinci. Setiap transaksi yang berkaitan dengan penerimaan uang yang masuk ke bisnis Anda harus dicatat dengan lengkap agar hasil laporan keuangan menjadi lebih akurat dan lebih tertata.
Dengan begitu, Anda bisa melihat kinerja keuangan secara menyeluruh dari waktu ke waktu. Berikut adalah komponen utama yang biasanya tertulis dalam buku kas masuk dan keluar:
Kolom ini mencatat kapan saja transaksi kas masuk terjadi. Pencatatan yang tepat akan membantu dalam pelacakan keuangan di waktu tertentu.
Transaksi Menjelaskan sumber dana atau alasan penerimaan kas, seperti penerimaan tunai dari penjualan barang yang, pelunasan piutang, atau penerimaan dan jurnal lainnya. Catatan ini membantu Anda mencatat seluruh aktivitas masuk dengan jelas.
Menunjukkan nilai atau jumlah penerimaan dalam bentuk tunai. Misalnya, dari penjualan alat kantor sebesar Rp1.000.000. Pencatatan yang rapi di bagian ini penting untuk mengetahui jumlah kas aktual yang tersedia.
Berisi nomor kuitansi atau dokumen pendukung yang menunjukkan penerimaan kas di periode tertentu. Dengan pembukuan ini, bisnis Anda akan memiliki keamanan yang lebih tinggi dari sisi audit dan kontrol internal.
Kolom ini menunjukkan sisa kas setelah adanya penambahan dari kas masuk. Saldo akhir ini dihitung dari saldo sebelumnya ditambah jumlah penerimaan yang baru dicatat. Dengan adanya catatan ini, Anda juga harus selalu memperbarui kas yang tersedia.
Berikut ini beberapa contoh pembukuan kas masuk dan keluar:
Buku kas masuk dan keluar adalah catatan harian yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam bisnis. Dengan tujuan agar pemilik bisnis dapat mengetahui arus kas dan keuangan yang akurat dari usahanya.
Misalnya:
Contoh Buku Kas Masuk dan Kas Keluar (Credit: bee.id)
Setelah pengeluaran dan pemasukannya di catat, Anda bisa melanjutkan dengan membuat laporan laba rugi, laporan ini digunakan untuk melihat bagaimana kondisi keuangan usaha Anda, apakah sedang untung atau rugi.
BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana Sesuai SAK
Misalnya:
Laba Rugi dari Buku Kas Masuk dan Keluar (Credit: bee.id)
Download Template Contoh Pembukuan Kas Masuk dan Keluar Excel
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ikuti dalam membuat buku kas pengeluaran dan pemasukan denan Excel atau manual:
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan metode pencatatan, Anda bisa menggunakan buku kas fisik atau buat lembaran Excel/Google Sheets untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan. Kemudian bagilah lembaran tersebut menjadi dua bagian: satu bagian untuk mencatat pemasukan dan satu bagian untuk mencatat pengeluaran.
Jika media pencatatan sudah dilakukan, berikutnya Anda bisa membuat dua kolom untuk membedakan pencatatan setiap transaksi pemasukan maupun pengeluaran.
Kolom pertama merupakan bagian pemasukan terdiri dari tanggal, sumber pemasukan, deskripsi, dan jumlah pemasukan. Berikutnya adalah bagian pengeluaran, terdiri dari tanggal, sumber pengeluaran, deskripsi, dan jumlah pengeluaran.
Pada bagian pemasukan, setiap kali Anda menerima pemasukan, catat tanggal pemasukan, sumber pemasukan (misalnya gaji, penjualan, atau pendapatan lainnya), deskripsi singkat mengenai pemasukan tersebut, dan jumlah pemasukan yang diterima. Kemudian jumlahkan total pemasukan pada akhir periode tertentu (misalnya setiap minggu atau bulan).
Lakukan hal yang sama pada proses pencatatan pengeluan, dimana Anda perlu memausukkan data setiap kali melakukan pengeluaran, catat tanggal pengeluaran, sumber pengeluaran (misalnya pembelian bahan baku, sewa, atau biaya lainnya), deskripsi singkat mengenai pengeluaran tersebut, dan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan. Kemudian menjumlahkan total pengeluaran pada akhir periode yang sama dengan periode pemasukan.
Selanjutnya, hitung saldo kas dengan mengurangkan total pengeluaran dari total pemasukan. Lalu mulailah dengan saldo awal pada awal periode dan tambahkan pemasukan serta kurangkan pengeluaran untuk mendapatkan saldo kas saat ini.
Kemudian, setelah Anda memiliki catatan pengeluaran dan pemasukan yang lengkap, Anda dapat menganalisis tren, mengidentifikasi area di mana pengeluaran berlebihan, serta mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran Anda secara keseluruhan.
Hal yang penting untuk dilakukan adalah melakukan rekonsiliasi antara catatan buku kas Anda dengan laporan bank atau sumber keuangan lainnya untuk memastikan keakuratan dan konsistensi catatan Anda. Anda perlu melakukan rekonsiliasi ini secara berkala agar data yang Anda miliki valid dan balance.
Pastikan untuk secara teratur mengupdate buku kas Anda dan menyimpan semua dokumen yang mendukung (seperti faktur, tanda terima, atau bukti pembayaran) untuk tujuan perencanaan keuangan dan pelaporan pajak.
BACA JUGA: Apa itu Rekonsiliasi? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Contoh pembukuan kas masuk dan keluar akan membuat Anda lebih mudah untuk membuatnya, terutama jika sebelumnya Anda belum pernah melakukannya. Dengan memiliki referensi contoh pembukuan kas, Anda akan lebih mudah memahami pendapatan dan kerugian bisnis secara menyeluruh.
Selain itu, dengan adanya pembukuan yang tertata, Anda bisa mengambil keputusan dengan cepat saat usaha Anda mengalami kerugian. Risiko bangkrut pun bisa lebih mudah dihindari. Membuat buku kas memang terdengar seperti hal yang sederhana, namun banyak pemilik bisnis yang masih belum menyadari peran pentingnya dalam menjaga kesehatan keuangan usaha.
Untuk mempermudah proses pencatatan, kini banyak pelaku usaha yang memilih menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Anda bisa menggunakan sistem otomatis yang mencatat seluruh transaksi yang terjadi — baik penerimaan kas maupun pengeluaran — dengan cepat dan lebih tertata. Klik bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!
Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi membuat laporan keuangan secara manual, karena semua data sudah tercatat dalam buku digital yang terintegrasi. Pencatatan yang akurat akan memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat dan strategis.