🎉 Akhir Tahun Buanyak Diskon-nyaaa, Disc. upto 25%
Logo Bee Web

Konglomerasi Adalah: Pengertian, Konsep, dan Contohnya

konglomerasi adalah strategi bisnis di mana perusahaan menggabungkan atau mengakuisisi berbagai entitas bisnis dalam sektor yang berbeda.
Penulis: Lutfatul Malihah
Daftar Isi
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 29 February 2024

Dalam bisnis Konglomerasi adalah sebuah fenomena yang melibatkan penggabungan dan akuisisi perusahaan untuk membentuk entitas yang lebih besar dan beragam, telah menjadi sorotan utama dalam dunia korporat.

Dalam era globalisasi ini, konglomerasi menjadi strategi yang umum digunakan oleh perusahaan untuk mengamankan posisi mereka di pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan meraih keuntungan yang lebih besar.

Lantas apa itu fenomena konglomerasi?, Apa saja manfaat yang diharapkan, tantangan dan konsekuensi yang mungkin timbul dari strategi bisnis yang kompleks ini?.

Pengertian Konglomerasi Adalah

konglomerasi

Perusahaan konglomerasi adalah perusahaan yang menaungi beberapa anak perusahaan diberbagai bidang usaha (credit: Freepik.com)

Secara bahasa istilah konglomerat berasal dari kata "conglomerate" yang berarti kesatuan, kumpulan, kelompok dan gumbangan. Dalam bisnis, istilah konglomerat adalah satu entitas perusahaan yang mengelola berbagai bisnis dan mungkin saja mengelola bisnis yang tidak memiliki keterkaitan industri.

Menurut penjelasan Wikipedia, Konglomerat (perusahaan) adalah kombinasi dari dua perusahaan atau lebih yang menjalin bisnis yang secara keseluruhan berbeda yang jatuh di bawah satu kelompok perusahaan, biasanya melibatkan sebuah perusahaan induk dan beberapa subsidier. Seringkali, sebuah konglomerat adalah sebuah perusahaan multi-industri.

Contohnya sebuah perusahaan terdiri dari beberapa anak perusahaan yang beroperasi dari sektor yang berbeda, mulai dari teknologi, keuangan, layanan kesehatan, jasa rental, hingga manuaktur.

Terbentuknya konglomerasi sering kali terbentuk dari akuisi, marget dan sejenisnya. Dimana seuah perusahaan besar membeli perusahaan lain dari sektor yang berbeda atau melalui strategi diversifikasi.

Baca Juga: Diversifikasi Adalah Strategi Meningkatkan Profit, Begini Penjelasannya!

Menurut website Investopedia, konglomerasi adalah perusahaan besar yang terdiri dari beberapa perusahaan terpisah dan berbeda-beda. Dalam konglomerasi bisnis, satu perusahaan induk memiliki saham pengendali pada perusahaan-perusahaan kecil yang masing-masing menjalankan bisnis secara terpisah.

Kesimpulannya, konglomerasi adalah sejenis bisnis yang secara aktif mengelola beberapa anal perusahaan dari berbagai industri. Hal ini tentunya akan memperkuat bisnis dengan pangsa pasar yang jauh lebih luas lagi.

Namun tidak selemanya bisnis konglomerasi akan menguntungkn, terutama perusahaan yang mengelola atau mendeversifikasi bisnisnnya terlalu menyimpang dari bisnis utama.

Karena, biasnaya bisnis konglomerasi akan cenerung fokus pada integrasi bisnis yang lebih berkaitan. Salah satu cintoh proses konglomerasi dengan bisnis berkaitan adalah konglomerasi media.

Contoh konglomerasi media adalah ketika sebuah perusahaan televisi membeli prusahaan periklanan, penyiaran radio, penerbit buku, surat kabar dan sejenisnya.

Konsep Konglomerasi

Konsep konglomerasi dikelompokkan menjadi 2 konsep yang berbeda, yani perusahaan induk dan penyokong gurita bisnis, berikut penjelasannya.

# Konglomerasi Perusahaan Induk

Konsep konglomerasi perusahaan induk mengacu pada perusahaan yag memiliki berbagai beberapa anak perusahaan yang berasal dari sektor yang berbeda, Perusahaan induk disuni memilik kendali penh atas anak perusahaannya, tapi tidak menutup kemungkinan anak perusahaan dapat beroperaso secara mandiri.

Contohnya perusahaan F&B memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa, mafaktur, rental dan lain sebagainya. Dimana semua perusahaan tersebut berada dalam satu entitas bisnis namun manajemennya terpisah.

# Konglomerasi Penyokong Gurita Bisnis

Berikutnya adalah konsep konglomerasi penyokong gurita bisnis, konsep ini adalah peran strategis di mana entitas konglomerasi memberikan dukungan modal, keahlian, dan sumber daya kepada berbagai bisnis di dalam dan di luar kelompoknya.

Hal ini mendukung pertumbuhan dan diversifikasi bisnis secara luas, menciptakan sinergi antar sektor industri. Contohnya, konglomerasi di bidang energi bisa berinvestasi dalam startup teknologi energi, mendukung inovasi dan pertumbuhan industri secara keseluruhan.

Pendekatan ini mencerminkan kompleksitas dan fleksibilitas strategi bisnis modern, memungkinkan diversifikasi risiko dan pertumbuhan lintas sektor.

Pakai Beeaccounting Kelola Bisnis Jadi Lebih Mudah Dan Menguntungkan

Manfaat Konglomerasi Bagi Bisnis

Berikut bebrapa keuntungan dalam menerapkan strategi konglomerasi:

  • Konglomerasi memungkinkan isolasi aset perusahaan dalam satu sektor bisnis dari risiko hukum atau keuangan yang mungkin dialami oleh unit bisnis lainnya, melindungi aset secara efektif.
  • Dengan struktur konglomerasi, perusahaan dapat memisahkan dan melindungi unit bisnis yang menguntungkan dari dampak kebangkrutan anak perusahaan.
  • Mendapatkan dukungan finansial atau sumber daya dari anak perusahaan yang lebih sehat kepada yang mengalami kesulitan, mengurangi risiko kebangkrutan.
  • Struktur hukum konglomerasi memisahkan kewajiban anak perusahaan, menghindari keterlibatan otomatis perusahaan induk dalam masalah hukum atau kewajiban keuangan anak perusahaan.
  • Konglomerasi menciptakan diversifikasi pendapatan dan laba, menjaga stabilitas keuangan perusahaan saat satu sektor bisnis mengalami fluktuasi atau penurunan performa.
  • Dengan diversifikasi bisnis, konglomerasi dapat menurunkan biaya modal atau cost of capital, meminimalkan risiko investasi, dan memperoleh akses pembiayaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah.

Baca Juga: Mengenal Resiko Usaha Adalah dan Cara Mengatasinya

Konsekuensi Konglomerasi Bisnis

Selain mendapatkan keuntungan maksimal, bisnis konglomerasi ini memiliki beberapa konsekuensi, yakni:

  • Kompleksitas manajemen, dimana perusahaan konglimerasi akan mengelola berbagai bisnis dengan karakteristik yang berbeda bisa menjadi tantangan.
  • Pergeseran fokus dari bisnis inti dapat terjadi jika perusahaan terlalu banyak terlibat dalam diversifikasi.
  • ketergantungan antar bisnis, khususnya bisnis yang saling bergantungan. Sehingga, ketika satu bisnis dalam konglomersi bermasalah maka akan berdampak pada bisnis lainnya.
  • Integrasi operasional dan budaya antar bisnis dapat menjadi kompleks dan memakan waktu.
  • Konglomerasi yang terlalu besar dapat menyebabkan dominasi pasar atau oligopoli, yang dapat menghambat persaingan dan menciptakan ketidaksetaraan di pasar.
  • Jika integrasi dan koordinasi tidak dilakukan dengan baik, konglomerasi bisa kehilangan keberlanjutan.

Contoh Konglomerasi Bisnis

Potret Bisnis Gurita Salim Group

Potret Bisnis Gurita Salim Group (Credit: idxchannel.com)

Perkembangan konglomerasi bisnis di Indonesia dapat melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam berbagai sektor industri.

Berikut adalah beberapa contoh konglomerasi bisnis di Indonesia:

1. Salim Group

Salim Group merupakan salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang terlibat dalam berbagai sektor, termasuk agribisnis (Indofood), properti (Agung Podomoro), dan telekomunikasi (Indosat).

2. Sinar Mas Group

Kemudian ada Sinar Mas Group adalah konglomerasi yang beroperasi di sektor, perkebunan kelapa sawit (Golden Agri-Resources), keuangan (Bank Sinarmas), dan media (Kompas Gramedia).

3. Astra International

Berikutnya perusahaan Astra International, konglomerasi yang terlibat dalam sektor otomotif (Astra Honda Motor, Astra Daihatsu), agribisnis (Astra Agro Lestari), dan jasa keuangan (Bank Permata).

4. Bakrie Group

Selanjutny Bakrie Group, konglomerasi yang mencakup sektor energi (PT Energi Mega Persada), pertambangan (Bumi Resources), dan infrastruktur (PT Bakrie & Brothers Tbk).

5. Lippo Group

Terkakhir ada Lippo Group, konglomerasi yang aktif di sektor properti (Lippo Karawaci), ritel (Matahari Department Store), dan layanan kesehatan (Siloam Hospitals).

Kesimpulan

Nah, dari artikel ini dapat disimpulkan jika konglomerasi adalah strategi bisnis di mana perusahaan menggabungkan atau mengakuisisi berbagai entitas bisnis dalam sektor yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sinergi, mengurangi risiko, dan meningkatkan efisiensi melalui diversifikasi portofolio.

Konglomerasi dapat memberikan keuntungan seperti perlindungan aset, dukungan finansial, dan diversifikasi pendapatan, tetapi juga dapat membawa konsekuensi seperti kompleksitas manajemen, tantangan integrasi, dan risiko kehilangan fokus.

Dengan memahami manfaat dan risikonya, perusahaan dapat menjalankan strategi konglomerasi dengan bijak untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait

Mengapa Usaha Startup Saya Gagal? Mungkin ini Alasannya
Alasan Startup Gagal - Usaha Startup adalah suatu bisnis yang baru berkembang atau baru di buat. Bisnis stratup identik dengan
Baca Juga
Fungsi Penting Struk Belanja Sebagai Tanda Bukti Pembayaran
Membahas struk belanja dari sudut pandang pemilik usaha tentunya sangat menarik. Selain bermanfaat bagi pembeli, memberikan tanda bukti transaksi ini
Baca Juga
Panduan Cara Cek Legalitas Perusahaan dan Dokumennya
Di tengah maraknya bisnis baru yang bermunculan, upaya memastikan legalitas perusahaan adalah salah satu hal yang sangat krusial bagi pelaku
Baca Juga
5 Contoh Usaha Perdagangan, Pengertian, Ciri dan Jenisnya
Usaha perdagangan telah menjadi pilar utama dalam menggerakkan roda ekonomi dunia. Perdagangan tidak hanya sekedar pertukaran barang dan jasa, tetapi
Baca Juga
Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
7+ Tips Memberi Nama Toko yang Bagus dan Mudah Diingat
Anda sedang bingung mencari nama toko yang bagus buat bisnis? Nama apa yang cocok digunakan, bagaimana tips memilih nama, semuanya
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
25 Ide Jualan Makanan yang laku Setiap Hari Minim Modal
Bisnis jualan makanan bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijalankan. Terlebih, dengan permintaan masyarakat yang selalu meningkat terhadap makanan. Namun, untuk
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu