🎉 Grand Launching SOM! Dapatkan Diskon 10%
Logo Bee Web

Contoh Jurnal Koreksi, Jenis Kesalahan, dan Cara Membuatnya

Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat dengan tujuan membetulkan jurnal yang sama dan sudah terlanjur diposting. Begini cara menyusunnya!
Penulis: Lutfatul Malihah
Daftar Isi
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 19 August 2024

Laporan keuangan harus dibuat dengan data yang benar, akurat, dan dapat diandalkan. Namun, dalam proses pencatatan transaksi dan penyusunan laporan, kesalahan bisa saja terjadi. Karena itulah ada jurnal koreksi.

Kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan manusia, kekeliruan dalam perhitungan, atau kesalahan dalam penggolongan akun.

DImana, jurnal ini berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dalam pencatatan akuntansi. Bagaimana cara membuatnya?

Apa itu Jurnal Koreksi?

Cara Membuat <yoastmark class=

Dalam buku Teori dan Praktek Akuntansi Keuangan Dasar Perusahaan Jasan dan Dagang (2022) karya Arna Suryani, Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat dengan tujuan membetulkan jurnal yang sama dan sudah terlanjur diposting.

Sekaligus memastikan jika catatan keuangan tetap akurat dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jurnal ini mencatat perbaikan yang diperlukan tanpa menghapus entri awal, sehingga transparansi dan integritas data tetap terjaga.

Dengan menggunakan jurnal ini, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap kesalahan diperbaiki dengan benar, mendukung pemeliharaan akurasi data dan kepercayaan dalam laporan keuangan mereka.

Bisa disimpulkan jika, jurnal koreksi adalah mekanisme yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan dalam jurnal yang telah diposting, dengan tujuan menjaga keakuratan dan integritas laporan keuangan.

Manfaat Jurnal Koreksi

Berikut beberapa manfaat dan fungsi jurnal koreksi:

1. Menetralkan Kesalahan

Jurnal ini memungkinkan perbaikan kesalahan pencatatan yang telah terlanjur diposting. Dengan mencatat entri koreksi, kesalahan yang ada dapat dinetralkan, sehingga laporan keuangan kembali mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

2. Mencatat Transaksi Seperti yang Seharusnya

Dengan menggunakan jurnal ini, transaksi yang salah dicatat dapat diperbaiki sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Hal ini memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dengan benar, sesuai dengan standar akuntansi yang sudah ada.

Baca Juga: Pengertian dan Format Standar Akuntansi Keuangan

3. Meningkatkan Akurasi Laporan Keuangan

Kemudian, dengan adanya jurnal ini juga Anda bisa menjaga akurasi laporan keuangan dengan memastikan bahwa semua entri yang salah diperbaiki dan diluruskan.

4. Menjaga Transparansi dan Integritas Data

Dengan data yang benar, maka memungkinkan pemantauan yang jelas terhadap perubahan yang dilakukan dan menjaga integritas data keuangan, sehingga audit dan verifikasi menjadi lebih mudah.

Jenis Kesalahan yang Membutuhkan Jurnal Koreksi

Mengutip dari laman keuda.kemendagri.go.id, berdasarkan sifatnya kesahan yang membutuhkan koreksi ada dua, yakni:

1. Kesalahan Tidak Berulang

Jenis kesalahan pertama adalah kesalahan tidak berulang, dalam hal ini juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni terjadi pada periode berjalan dan terjadi pada periode sebelumnya.

a. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Berjalan

Kesalahan jenis ini adalah kesalahan yang terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berlangsung dan diharapkan tidak akan terulang di masa mendatang.

Contoh kesalahan ini termasuk kesalahan pencatatan transaksi, kesalahan perhitungan, atau kesalahan penerapan standar akuntansi yang ditemukan dan perlu dikoreksi sebelum laporan keuangan periode tersebut diterbitkan. Jurnal koreksi akan dibuat untuk memperbaiki kesalahan ini dalam periode yang sama.

b. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Sebelumnya

Sedangkan untuk kesalahan ini terjadi pada periode akuntansi sebelumnya dan baru ditemukan pada periode berjalan. Meskipun kesalahan ini tidak diharapkan terjadi kembali, perlu dilakukan koreksi untuk memastikan laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya akurat.

Jurnal ini akan memperbaiki catatan keuangan untuk periode yang lalu, biasanya dengan menyesuaikan saldo awal periode yang sedang berjalan.

2. Kesalahan Berulang

Jenis kesalahan kedua adalah kesalahan berulang, yakni kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah dari jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi kembali di masa depan.

Kesalahan ini sering kali terkait dengan transaksi rutin seperti penerimaan pajak, di mana seringkali diperlukan koreksi seperti restitusi atau tambahan pembayaran.

Adapun dibuatnya jurnal ini untuk kesalahan berulang biasanya mengatasi kesalahan yang sudah menjadi bagian dari proses reguler dan memerlukan penyesuaian rutin untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Contoh jurnal koreksi

Ada tiga tahapan dalam membuat jurnal koreksi, yakni membuat jurnal penghapusan, jurnal sebenarnya baru kemudian jurnal pembenaran (Credit: Freepik.com)

Berdasarkan 'Modul Pengantar Akuntansi 1', yang disusun oleh Wigiyanti, langkah-langkah membuat jurnal akuntansi terdiri dari 3 tahapan, berikut diantaranya:

1. Jurnal Penghapusan

Langkah pertama dalam proses koreksi adalah membuat jurnal penghapusan. Jurnal penghapusan bertujuan untuk membatalkan efek dari jurnal yang salah. Proses ini melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi kesalahan: Tentukan akun mana yang salah dan berapa jumlah yang salah.
  • Balikkan posisi debit dan kredit: Akun yang awalnya di debet, sekarang di kredit, dan sebaliknya.
  • Jumlah: Masukkan jumlah yang sama persis dengan jumlah yang salah pada jurnal awal, tetapi dengan posisi debit-kredit yang berlawanan.

2. Jurnal Sebenarnya

Setelah menghapus entri yang salah, langkah berikutnya adalah membuat jurnal sebenarnya. Jurnal ini mencatat transaksi dengan benar sesuai dengan data yang seharusnya sebelum kesalahan terjadi.

Buat entri jurnal yang mencatat akun yang benar dan jumlah yang benar, menggantikan jurnal yang salah.

3. Jurnal Koreksi

Langkah terakhir adalah membuat jurnal koreksi, yang menggabungkan jurnal penghapusan dan jurnal sebenarnya. Proses ini memastikan bahwa semua perbaikan telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan data yang seharusnya.

  • Buat jurnal baru: Buat jurnal baru dengan menggabungkan kedua jurnal di atas.
  • Posting ke buku besar: Posting jurnal ke buku besar untuk memperbaiki saldo akun yang terpengaruh.

Contoh Jurnal Koreksi

Berikut beberapa contoh jurnal koreksi dari berbagai jenis kesalahan:

1. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Pencatatan

PT Sukses Selalu melakukan pembelian perlengkapan kantor senilai Rp500,000, namun dicatat sebagai pembelian persediaan. Maka jurnal koreksinya adalah:

a. Jurnal Awal yang Salah

Jurnal Kesalahan Pencatatan A1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Pencatatan A2

c. Jurnal Koreksi

Kesalahan Pencatatan A3

2. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Perhitungan

Kemudian, perusahaan ini juga melakukan kesalahan yakni, jumlah transaksi yang dicatat tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya. Dimana, transaksi pembayaran huta yang seharusnya dicatat Rp1.200.000, akan tetapi dicatat sebagai Rp1.020.000.

Maka, jurnalnya adalah..

a. Jurnal Awal yang Salah

Kesalahan Perhitungan B1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Perhitungan B2

c. Jurnal Koreksi

Jurnal Kesalahan Perhitungan B3

3. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Posting

Kemudian, untuk kesalahan posting atau kesalahan yang terjadi ketika jurnal sudah benar tetapi diposting ke akun buku besar yang salah.

Dimana, penjualan kredit sebesar Rp2.500.000 dicatat dan diposting ke akun Piutang Usaha A, tetapi seharusnya ke akun Piutang Usaha B. Maka koreksinya adalah ...

a. Jurnal Awal yang Salah

Jurnal Kesalahan Posting C1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Posting C2

c. Jurnal Koreksi

Kesalahan Posting C3

Kesimpulan

Jurnal koreksi adalah alat penting dalam akuntansi yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan yang telah terjadi dalam jurnal dan telah terlanjur diposting ke buku besar.

Untuk menghindari kesalahan dalam proses pencatatan transaksi ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Beeaccounting mempermudah proses pencatatan, penghapusan, dan mengoreksi transaksi sehingga jurnal juga bisa disusun dengan data sebenarnya.

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Dengan Beeaccounting, Anda dapat memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan akurat dan transparan, serta menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola pembukuan. Klik banner di atas dan dapatkan akses lifetime sekarang juga!

Artikel Terkait

Mengenal GMP (Good Manufacturing Practices) dan Strateginya
Mungkin cukup asing bagi masyarakat awam namun istilah GMP termasuk familiar bagi orang-orang yang bekerja di bagian produksi. terutama untuk
Baca Juga
Mengenal Profesi Auditor: Pengertian, Tugas, dan Jenis
Auditor adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan keahlian tertentu pada bidang finance. Seorang auditor mempunyai tugas untuk melakukan berbagai kegiatan
Baca Juga
Mengenal Neraca Lajur, Cara Membuat Beserta Contoh
Neraca lajur merupakan lembaran kertas berkolom yang dipakai dalam kegiatan akuntansi secara manual. Sebuah perusahaan, baik itu jasa maupun dagang
Baca Juga
Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Pengertian dan Manfaatnya
Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang memiliki peran untuk membantu mengantisipasi pernyataan aset kas dan perusahaan di masa yang akan
Baca Juga
Mengenal Beban Sewa dalam Akuntansi
Beban sewa dalam akuntansi adalah biaya yang timbul dari penggunaan aset yang disewa oleh perusahaan, seperti properti, peralatan, atau kendaraan,
Baca Juga
Mengenal Accounting Payable, Jenis dan Contohnya
Accounting payable adalah salah satu akun yang tercatat di buku besar. Posisinya mewakili kewajiban perusahaan untuk melunasi utangnya yang berjenis
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
25 Ide Jualan Makanan yang laku Setiap Hari Minim Modal
Bisnis jualan makanan bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijalankan. Terlebih, dengan permintaan masyarakat yang selalu meningkat terhadap makanan. Namun, untuk
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu