🎉 Grand Launching SOM! Dapatkan Diskon 10%
Logo Bee Web

Mengenal Going Concern dalam Akuntansi

going concern adalah bentuk asumsi penting yang mendasari penyusunan laporan keuangan, apa fungsinya dalam akuntansi? Berikut penjelasannya
Penulis: Lutfatul Malihah
Daftar Isi
Kategori:
Dipublish Tgl: Tuesday, 23 April 2024

Dalam dunia akuntansi, going concern adalah bentuk asumsi fundamental yang mendasari penyusunan laporan keuangan. Asumsi ini menyatakan bahwa entitas bisnis akan terus beroperasi di masa depan.

Minimal selama satu tahun setelah tanggal laporan keuangan diterbitkan, dan tidak berniat untuk dilikuidasi atau menghentikan operasinya.

Konsep ini memiliki peran dalam berbagai aspek akuntansi, seperti pengukuran aset dan liabilitas, penyajian informasi keuangan, dan pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan. Mari kita pelajari selengkapnya pada artikel dibawah ini!

Apa itu Going Concern?

going concern

Going concern merupakan asumsi yang menyatakan sebuah bisnis akan terus berjalan dalam waktu panjang dan berkelanjutan (Credit: Freepik.com)

Menurut Belkaoui (2006) dalam bukunya Teori Akuntansi (Edisi Terjemahan) Edisi 1, menjelaskan going concern adalah asumsi/ dalil yang menyatakan jika suatu entitas akan menjalankan terus operasionalnya dalam jangka waktu lama untuk mewujudkan proyek, tanggung jawab dan aktivitas lainnya tanpa henti.

Going concern dalam akuntansi digunakan sebagai asumsi pernyataan dalam pelaporan keuangan, sepanjang tidak adanya bukti informasi yang menunjukan informasi yang berlawanan. (PSAK 30)

Bisa disimpulkan jika going concern adalah konsep dalam akuntansi yang menyatakan bahwa suatu entitas bisnis dianggap akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang dapat diprediksi, biasanya setidaknya dalam satu tahun ke depan.

Dengan asumsi going concern, entitas diharapkan untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya, menggunakan asetnya secara efektif, dan mencapai tujuan-tujuan bisnisnya.

Fungsi Penting Going Concern dalam Akuntansi

Going concern dalam akuntansi memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

1. Sebagai Dasar Pengukuran Aset dan Liabilitas

Going concern memberikan landasan bagi penilaian aset dan liabilitas dengan mempertimbangkan kelangsungan operasional perusahaan.

Misalnya, aset seperti mesin harus dinilai dengan asumsi bahwa perusahaan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang dapat diprediksi.

2. Menjadi Dasar Penyajian Keuangan yang Relevan

Informasi mengenai going concern penting untuk dimasukkan dalam catatan keuangan. Dimana going concern merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.

DImana sebuah perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.

Hal ini akan membantu para pemangku kepentingan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan.

3. Menjadi Dukungan dalam Pengambilan Keputusan

Memahami going concern mendukung pengambilan keputusan yang tepat oleh investor, kreditor, dan pihak berkepentingan lainnya.

Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi risiko dan prospek bisnis perusahaan sebelum membuat keputusan investasi atau pemberian pinjaman.

4. Meningkatkan Transparansi Informasi Keuangan

Pengungkapan informasi going concern dalam laporan keuangan meningkatkan transparansi informasi keuangan.

Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi berdasarkan informasi yang lengkap dan akurat.

Ciri Asumsi Going Concern

Likuiditas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi asumsi going concern (Credit: Freepik.com)

Going concern dalam akuntansi berfokus pada kesehatan finansial dan prospek perusahaan secara keseluruhan, dalam hal ini memiliki beberapa ciri-ciri dasar, yakni:

  • Kemungkinan kecil untuk likuidasi, sebab jika perusahaan diasumsikan going concern maka peluang rendah untuk dibubarkan atau dijual asetnya.
  • Manajemen cenderung memiliki pengelolaan utang yang efisien.
  • Kemampuan menghasilkan pendapatan masa depan.
  • Ekspektasi beroperasi minimal satu tahun fiskal.
  • Ketersediaan sumber daya yang cukup

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Going Concern

Mengutip dalam Jurnal Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian Opini Audit Going Concern (2013) karya Wida Arindya Sari, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pembelian opini audit going concern, yakni:

1. Likuiditas

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menjadi pertimbangan penting bagi auditor dalam memberikan opininya.

Jika likuiditas rendah, risiko kelangsungan usaha perusahaan meningkat, yang dapat mempengaruhi keputusan auditor.

Baca Juga: Likuiditas Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya

2. Rasio Aktivitas

Efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba dari aktivitas penjualan menjadi pertimbangan penting dalam opini audit.

3. Kondisi Keuangan

Auditor melihat kondisi keuangan perusahaan, dimana kondisi keuangan yang tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan menerima opini audit.

Kondisi keuangan ini dipantau berdasarkan laporan keuangan perusahaan itu sendiri, oleh sebab itu kredibilitas dan kebenaran data pada laporan sangat mempengaruhi seorang auditor dalam memberikan opini.

Untuk meningkatkan kredibilitas dan akurasi laporan keuangan Anda, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Dengan Beecloud setiap data pemasukan dan pengeluaran bisnis Anda dapat dibukukan lebih rapi dan dilaporkan secara otomatis, mulai dari laba rugi, arus kas, neraca dan laporan akuntansi lainnya. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

Beecloud Adalah Aplikasi Pembukuan Terintegrasi Untuk Pencatatan, Pengaturan Anggaran, Dan Pelaporan Keuangan Yang Akurat!

4. Opini Audit Tahun Sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya dapat mempengaruhi keputusan auditor dalam memberikan opini audit going concern pada tahun berjalan, terutama jika terdapat peningkatan performa perusahaan atau perubahan kondisi keuangan secara signifikan.

5. Profitabilitas

Meskipun profitabilitas tidak berpengaruh secara langsung, auditor mempertimbangkan kondisi keuangan secara menyeluruh, termasuk ekuitas dan investasi, bukan hanya tingkat profitabilitas perusahaan.

Prinsip Going Concern dalam Akuntansi

Mengutip dari laman ppmschool.ac.id, prinsip going concern dalam akuntansi berfokus pada bagaimana cara perusahaan agar bisa berjalan dan terus berkesinambungan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan berbagai cara terbaik untuk mewujudkannya.

Seperti menilai faktor-faktor yang mempengaruhi, mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan, hingga mempertimbangkan going concern dalam audit laporan keuangan.

Baca Juga: 9 Prosedur Audit Keuangan Perusahaan Wajib Dilakukan

Contoh Going Concern dalam Akuntansi

Berikut beberapa contoh going concern pada beberapa situasi bisnis:

# Penilaian Aset Jangka Panjang

Contoh kasusnya, pada PT. XYZ memiliki mesin produksi dengan nilai residual yang tinggi. Mesin tersebut digunakan untuk memproduksi produk utama perusahaan yang memiliki permintaan pasar yang stabil.

Dalam menilai aset mesin tersebut, PT. XYZ dapat menerapkan prinsip going concern dengan mempertimbangkan nilai manfaat ekonominya di masa depan.

Nilai sisa mesin dihitung berdasarkan asumsi bahwa mesin tersebut akan terus digunakan selama beberapa tahun ke depan untuk menghasilkan produk yang menguntungkan.

Jika prinsip going concern tidak diterapkan, PT. XYZ mungkin perlu mencatat nilai sisa mesin yang lebih rendah, yang akan berdampak pada nilai aktiva tetap dan laba bersih perusahaan.

Hal ini dapat memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kesehatan keuangan perusahaan.

# Pengungkapan Informasi dalam Catatan Keuangan:

Contoh kasus pada PT. DEF mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir dan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi. Namun, perusahaan baru saja meluncurkan produk baru yang memiliki potensi pasar yang besar dan telah menerima pendanaan tambahan dari investor.

Dalam laporan keuangannya, PT. DEF harus mengungkapkan informasi tentang kerugian dan rasio utang yang tinggi, namun juga perlu menjelaskan rencana dan prospeknya untuk masa depan, termasuk potensi dari produk baru dan pendanaan tambahan.

Pengungkapan informasi yang relevan ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memahami situasi keuangan PT. DEF secara menyeluruh, termasuk risiko dan peluang yang terkait dengan kelangsungan usahanya.

Nah, itu dia beberapa informasi mengenai going concern dalam akuntansi lengkap dengan contoh kasusnya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Artikel Terkait

Buku Besar adalah Dokumen Akuntansi, Ini Penjelasannya
Apa itu Buku Besar? Buku besar adalah dokumen akuntansi utama yang berisi semua akun yang dimiliki oleh sebuah bisnis, artinya
Baca Juga
Contoh Buku Besar dan Tata Cara Pembuatannya
Untuk seseorang yang sudah lama terjun ke dalam dunia bisnis tentunya sudah tidak asing lagi dengan contoh buku besar  atau
Baca Juga
Enumerator Adalah: Apa Tugas dan Tanggung Jawabnya?
Enumerator adalah sosok yang memiliki peran vital dalam mengumpulkan data yang akurat dan relevan. Dalam artikel ini, kami akan membahas
Baca Juga
Fixed Cost Adalah Biaya Tetap yang Penting Bagi Bisnis
Fixed cost adalah komponen penting dalam perencanaan keuangan perusahaan karena merupakan jenis biaya tetap yang harus dibayar dalam jangka waktu
Baca Juga
Contoh Laporan Audit, Standar, Jenis dan Cara Membuatnya
Laporan audit memegang peranan krusial dalam mengungkapkan keadaan finansial dan operasional suatu organisasi. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, audit
Baca Juga
Faktur Pembelian dan Perbedaannya dengan Nota Pembelian
Sebagai seorang akuntan, faktur pembelian sangatlah penting karena digunakan sebagai salah satu bukti transaksi yang sah sehingga laporan keuangan yang
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
25 Ide Jualan Makanan yang laku Setiap Hari Minim Modal
Bisnis jualan makanan bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijalankan. Terlebih, dengan permintaan masyarakat yang selalu meningkat terhadap makanan. Namun, untuk
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
10 Tahapan Rebranding Produk dan yang Perlu Dipertimbangkan
Rebranding adalah istilah yang diambil dari Bahasa Inggris, re berarti kembali dan ‘Branding´ bisa diartikan sebagai merek atau sebuah identitas
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu