Dalam dunia akuntansi, segala aktivitas keuangan perlu didukung oleh bukti yang kuat agar pencatatan tetap akurat dan transparan. Salah satu bukti transaksi yang sering digunakan adalah bukti memorial.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini, tetapi masih bertanya-tanya, kapan sebenarnya bukti memorial digunakan, bagaimana bentuk templatenya, dan bagaimana cara mengisi serta mencatatnya ke dalam jurnal?
Yuk, kita bahas lebih lengkap dan detail pada artikel di bawah ini!
Secara umum, pengertian bukti memorial adalah bukti transaksi internal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar transaksi sehari-hari, sekaligus digunakan untuk mengelompokkan transaksi tidak melalui kas. Bukti ini juga menjadi sumber dasar dalam pencatatan jurnal umum.
Jika ada pertanyaan, bukti memorial masuk jurnal apa? Maka jawabannya adalah jurnal umum. Karena bukti ini berkaitan dengan transaksi-transaksi khusus yang tidak rutin terjadi dalam bisnis sehari-hari.
Lalu, transaksi seperti apa saja yang termasuk dalam kategori ini? Contohnya adalah penyesuaian saldo akun, koreksi kesalahan pencatatan, pencatatan penyusutan aset tetap, hingga pembentukan cadangan kerugian piutang.
Semua transaksi ini tidak terjadi setiap hari, tapi tetap penting untuk dicatat agar laporan keuangan Anda tetap akurat. Bukti ini diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni non kas ke dalam debit atau kredit yang mempengaruhi aset, kewajiban, aset, pendapatan dan beban.
BACA JUGA: Macam-Macam Bukti Transaksi Beserta Gambarnya
Transaksi apa saja yang membutuhkan bukti memorial? Berikut diantaranya:
Kenapa bukti transaksi dibutuhkan? Berikut beberapa fungsi bukti memorial yang diperlukan dalam proses pembukuan keuangan:
Fungsi memorial digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak terjadi setiap hari, seperti penyesuaian akun, koreksi kesalahan, hingga pencatatan amortisasi dan penyusutan aset.
Tanpa adanya bukti ini, pencatatan ke jurnal umum akan kehilangan dasar yang kuat. Bukti ini membantu memastikan setiap entri jurnal memiliki dokumentasi resmi.
Dengan adanya bukti ini, Anda dapat memperbaiki atau menyesuaikan pencatatan keuangan yang sebelumnya keliru atau terlupa, sehingga laporan keuangan bisa lebih akurat.
Saat dilakukan audit, bukti ini berfungsi sebagai dokumen pendukung yang menunjukkan bahwa setiap pencatatan telah melalui proses yang sesuai standar.
BACA JUGA: 9 Prosedur Audit Keuangan Perusahaan Wajib Dilakukan
Adanya dokumentasi lengkap, termasuk bukti memorial, membantu meningkatkan kepercayaan internal perusahaan maupun pihak eksternal terhadap keuangan bisnis Anda.
Supaya Anda lebih mudah memahami, yuk kita lihat contoh sederhana dari bukti memorial beserta cara pencatatan jurnalnya.
Contoh template bukti memorial yang umum digunakan (Credit: bee.id)
Contoh format jurnal memorial (Credit: bee.id
Misal, pada tanggal 5 April 2025, PT Maju Bersama menerima pembayaran piutang dari pelanggan sebesar Rp10.000.000, namun pembayaran tersebut langsung ditransfer ke rekening bank perusahaan, bukan melalui kas tunai.
Karena ini tidak melalui kas kecil/tunai biasa dan perlu penyesuaian di pencatatan keuangan, maka dibuatlah bukti memorial dengan format berikut ini:
Maka, pencatatan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Transaksi Memorial Dicatat Di Jurnal Umum (Credit: bee.id)
Mencatat penerimaan pembayaran dari pelanggan yang diterima langsung melalui transfer ke rekening bank.
Sebagai penutup, bukti memorial memainkan peran penting dalam menjaga ketelitian dan kelengkapan pencatatan transaksi keuangan, terutama untuk transaksi non-rutin yang tidak tercatat dalam aktivitas harian.
Dengan membuat bukti transaksi yang rapi dan akurat, Anda dapat memastikan bahwa semua data keuangan tercermin dengan benar di dalam jurnal umum. Untuk mempermudah proses ini, Anda bisa memanfaatkan aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud.
Aplikasi pembukuan ini memungkinkan pencatatan bukti memorial, penyusunan jurnal umum, hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara otomatis, cepat, dan terintegrasi.
Dengan Beecloud, pembukuan bisnis Anda menjadi lebih praktis, minim kesalahan, dan siap menghadapi proses audit kapan saja. Mau coba-coba dulu? Klik banner di atas sekarang juga!