Diskon upto 20% buat distributor! Promo DISTRIBOOSTOR berlaku s.d. 26 Juni 2025
Logo Bee Web

Contoh Laporan Keuangan Gereja yang Sederhana

Penulis:
Lutfatul Malihah
Professional Reviewer:
Loly Meyca Sari Amrullah S. Ak
Kategori:
Terbit: 17 Jun 2025
Diperbarui: 17 Jun 2025
Daftar Isi

Meskipun bersifat non-profit, gereja tetap perlu menyusun laporan keuangan yang rapi agar transparansi terhadap jemaat dan pengurus tetap terjaga. Dalam artikel ini ada contoh laporan keuangan gereja yang sederhana dan bisa Anda jadikan referensi.

Dengan contoh laporan keuangan gereja yang sederhana, Anda bisa mempelajari bagaimana proses pencatatan dan pertanggungjawaban keuangan lebih sistematis.

Hal ini juga penting, agar setiap dana yang diterima, baik dari persembahan jemaat, sumbangan, maupun kegiatan lainnya, dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka. Selengkapnya kita bahas pada artikel di bawah ini:

Kenapa Gereja Perlu Laporan Keuangan?

Walau gereja bukanlah lembaga yang mencari keuntungan, laporan keuangan tetap menjadi kebutuhan penting yang tidak bisa diabaikan. Berikut beberapa alasan utama mengapa gereja perlu menyusun laporan keuangan secara rutin dan rapi:

1. Meningkatkan Transparansi kepada Jemaat

Jemaat adalah pihak yang turut mendukung operasional gereja melalui persembahan dan sumbangan. Dengan adanya laporan keuangan, jemaat bisa melihat secara jelas bagaimana dana mereka digunakan.

Baik untuk keperluan ibadah, kegiatan sosial, maupun perawatan gedung gereja. Transparansi ini menciptakan rasa percaya dan partisipasi yang lebih besar dari jemaat.

2. Mendukung Akuntabilitas Pengurus

Laporan keuangan berfungsi sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus gereja terhadap pengelolaan dana. Dengan pencatatan yang baik, pengurus bisa menunjukkan bahwa dana digunakan sesuai dengan tujuan dan kebijakan gereja, serta mencegah potensi penyalahgunaan dana.

3. Memudahkan Perencanaan Anggaran dan Kegiatan

Dengan mengetahui kondisi keuangan secara berkala, gereja bisa menyusun rencana anggaran untuk kegiatan keagamaan, sosial, atau pembangunan dengan lebih tepat. Data keuangan yang terdokumentasi membantu pengurus membuat keputusan berdasarkan realita keuangan yang ada.

4. Memenuhi Kebutuhan Administratif atau Audit

Beberapa gereja, terutama yang berskala besar atau berbadan hukum, mungkin perlu membuat laporan keuangan untuk keperluan audit internal maupun eksternal. Ini juga penting jika gereja menerima dana hibah atau bantuan dari pihak luar yang memerlukan laporan keuangan resmi sebagai bentuk pertanggungjawaban.

5. Sebagai Arsip dan Evaluasi Tahunan

Laporan keuangan menjadi arsip penting yang bisa digunakan untuk evaluasi keuangan tahunan. Dari laporan ini, pengurus dapat meninjau apakah dana telah digunakan secara efisien, sekaligus menjadi bahan refleksi untuk memperbaiki manajemen keuangan kedepannya.

Ringkasan

  • Laporan keuangan gereja adalah dokumen pencatatan pemasukan dan pengeluaran gereja untuk transparansi dan akuntabilitas.
  • Gereja memerlukan laporan keuangan untuk menjaga kepercayaan jemaat, mengelola dana dengan bijak, serta mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan pelayanan.
  • Gereja umumnya menggunakan laporan pemasukan dan pengeluaran, laporan biaya operasional, neraca, dan laporan saldo dana.
  • Pencatatan keuangan gereja bisa dilakukan lebih mudah dan rapi dengan menggunakan Beeaccounting, cukup sekali bayar untuk berbagai kebutuhan laporan.

Laporan Keuangan Apa yang Digunakan Gereja?

Mengutip dari laman vancopayments.com, meskipun gereja tidak perlu menyerahkan laporan pajak, gereja tetap perlu laporan keuangan yang digunakan untuk mewakili seluruh organisasinya.

Setiap gereja dapat menggunakan berbagai jenis laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan skala operasionalnya. Namun, beberapa laporan keuangan berikut umumnya dianggap esensial dan disusun secara rutin oleh manajemen gereja, diantaranya:

1. Laporan Pemasukan dan Pengeluaran

Melalui laporan pemasukan dan pengeluaran gereja dapat mencatat secara lengkap semua sumber dana yang masuk dan bagaimana dana tersebut digunakan selama periode tertentu, seperti bulanan atau tahunan.

Dari mana sumber keuangan gereja berasal? sumber dana gereja bisa berasal dari:

  • Donasi online
  • Persembahan kas
  • Sumbangan cek
  • Dana misi
  • Pendapatan sewa fasilitas gereja
  • Hasil investasi atau penggalangan dana

Sementara itu, pengeluaran gereja bisa mencakup biaya operasional harian, gaji staf, pemeliharaan bangunan, hingga pengeluaran untuk kegiatan pelayanan.

Dengan mencatat secara detail pemasukan dan pengeluaran, pengurus gereja dapat mengelola keuangan secara lebih transparan, menganalisis kebutuhan ke depan, serta memastikan dana digunakan sesuai tujuan dan amanah jemaat.

Selain itu, dari laporan keuangan gereja ini juga pengurus gereja tahu bagaimana kondisi keuangan mereka, apakah gereja mengalami surplus (kelebihan dana) atau defisit (kekurangan dana).

2. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)

Komponen Laporan Neraca (laporan Posisi Keuangan)

3 komponen neraca keuangan, yakni: aset, kewajiban dan modal (Credit: bee.id)

Laporan keuangan gereja yang sederhana dan dibutuhkan selanjutnya adalah laporan posisi keuangan. Laporan ini digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan gereja pada titik waktu tertentu dengan merinci, seperti:

  • Aset (seperti kas, properti, dan peralatan)
  • Kewajiban (utang atau kewajiban lainnya)
  • Ekuitas (sisa aset setelah dikurangi kewajiban).

Gereja tidak memiliki "pemegang saham" seperti bisnis pada umumnya, namun istilah ekuitas tetap digunakan untuk mewakili kepemilikan bersih organisasi. Rumus neraca yang digunakan juga umum seperti laporan biasa yakni:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Kenapa laporan neraca ini dibutuhkan oleh gereja? Karena neraca ini berguna untuk mengevaluasi apakah gereja memiliki cukup kas atau aset lancar lainnya untuk memenuhi kebutuhan dan tanggung jawab jangka pendek.

Tak hanya itu, neraca juga bisa menjadi dokumen pendukung saat gereja ingin mengajukan pinjaman atau hibah dari pihak luar.

3. Laporan Biaya atau Pengeluaran (Expense Report)

Laporan ini secara khusus mencatat segala bentuk pengeluaran gereja. Kategori biaya bisa sangat beragam, seperti:

  • Gaji staf gereja
  • Biaya asuransi
  • Operasional kantor (peralatan, ATK)
  • Pemeliharaan bangunan
  • Utilitas (listrik, air)
  • Biaya transportasi
  • Dana untuk pelayanan khusus atau kegiatan rohani

Tujuan dari laporan ini adalah membantu gereja mengenali pos-pos pengeluaran terbesar, sehingga bisa mengambil langkah penghematan jika diperlukan.

4. Laporan Saldo Dana (Fund Balance Report)

Selain tiga laporan keuangan gereja di atas. gereja juga membutuhkan laporan saldo dana. Dimana, laporan ini menunjukkan berapa banyak dana yang telah diterima dan digunakan untuk keperluan spesifik, seperti pembangunan gedung, misi sosial, atau kegiatan pelayanan anak.

Misalnya, jika gereja menggalang dana untuk renovasi ruang ibadah, maka dana yang masuk dan keluar untuk proyek tersebut dicatat secara terpisah.

Keuntungan dari laporan saldo dana adalah memudahkan jemaat dan pengurus melacak penggunaan dana secara transparan per kegiatan atau proyek, sehingga tidak tercampur dengan operasional gereja secara umum.

Contoh Laporan Keuangan Gereja yang Sederhana

Berikut beberapa contoh laporan keuangan gereja yang sederhana, bisa Anda jadikan referensi dalam menyusun laporan keuangan bulanan atau tahunan gereja.

1. Contoh Laporan Keuangan Gereja Pemasukan dan Pengeluaran

Template Contoh Laporan Keuangan Gereja Yang Sederhana

Anda bisa download file excel laporan pemasukan dan pengeluaran di bawah ini

Tombol Download Template Excel

2. Contoh Laporan Keuangan Gereja HKBP

Contoh Laporan Keuangan Gereja Hkbp

Contoh Laporan Keuangan Gereja HKBP (Credit: Scribd.com)

3. Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Gereja

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Gereja

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Gereja (Credit: Scribd.com)

Bagaimana Cara Mencatat Keuangan Gereja? Pakai Beeaccounting Aja

Kelola Keuangan Gereja Lebih Transparan, dan Bebas Ribet Pakai Beeaccounting, Cukup Bayar Sekali!

Software Beeaccounting

Mencatat keuangan gereja seringkali jadi tantangan, apalagi kalau harus mencatat pemasukan dari persembahan, pengeluaran operasional, hingga laporan transparansi ke jemaat.

Supaya lebih praktis dan rapi, Anda bisa pakai software akuntansi Beeaccounting! LIFE-TIME, tidak perlu langganan. Dilengkapi dengan fitur pencatatan kas masuk dan kas keluar, hingga laporan keuangan langsung jadi. Cocok untuk kebutuhan gereja jangka panjang.

Semua bisa dicatat otomatis dan detail, tanpa ribet input manual satu per satu. Jadi, pengelolaan dana gereja jadi lebih tertib, transparan, dan akuntabel!

Pertanyaan Terkait Laporan Keuangan Gereja

Berikut beberapa pertanyaan terkait laporan keuangan gereja:

#Apa rekening pendapatan dan pengeluaran gereja?

Dalam konteks keuangan gereja, "rekening" merujuk pada akun-akun atau pos-pos yang digunakan untuk mencatat berbagai jenis pemasukan dan pengeluaran. Beberapa contoh rekening pendapatan meliputi:

  • Persembahan Jemaat: Dana yang dikumpulkan selama ibadah rutin.
  • Donasi Khusus: Sumbangan untuk kegiatan tertentu, seperti pembangunan gedung gereja.
  • Pendapatan Sewa: Uang yang diperoleh dari penyewaan fasilitas gereja.
  • Hasil Investasi: Keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh gereja.
  • Dana Misi: Sumbangan yang ditujukan untuk kegiatan misi atau pelayanan sosial.

Sedangkan untuk rekening pengeluaran mencakup:

  • Gaji dan Tunjangan: Pembayaran kepada pendeta dan staf gereja.
  • Biaya Operasional: Pengeluaran untuk listrik, air, dan kebutuhan sehari-hari gereja.
  • Pemeliharaan Fasilitas: Biaya perawatan gedung dan peralatan gereja.
  • Kegiatan Pelayanan: Dana untuk mendukung kegiatan pelayanan dan misi gereja.
  • Administrasi: Biaya untuk kebutuhan administratif, seperti alat tulis dan percetakan.

#Apakah gereja membutuhkan neraca?

Ya, gereja membutuhkan neraca keuangan. Meskipun gereja adalah organisasi nirlaba, neraca keuangan tetap penting untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan gereja pada suatu waktu tertentu.

Penyusunan neraca keuangan juga sejalan dengan standar akuntansi untuk entitas nirlaba, seperti yang diatur dalam PSAK No. 45/2011 dan ISAK 35.

#Apa akuntabilitas keuangan di gereja?

Akuntabilitas keuangan di gereja adalah praktik pertanggungjawaban atas pengelolaan dana yang diterima dan digunakan oleh gereja. Ini mencakup:

  • Transparansi: Menyediakan informasi keuangan yang jelas dan dapat diakses oleh jemaat dan pihak terkait.
  • Pertanggungjawaban: Menyusun laporan keuangan yang mencerminkan penggunaan dana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
    Kepatuhan: Mematuhi standar akuntansi dan peraturan yang berlaku dalam pengelolaan keuangan gereja.

Dengan menerapkan akuntabilitas keuangan yang baik, gereja dapat memastikan bahwa setiap dana yang diterima digunakan secara efisien dan efektif untuk mendukung misi dan pelayanan gereja.

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Contoh Format Order untuk Usaha Online Shop
Ketika pertama kali membuat sebuah bisnis online shop, tentu siapapun akan bingung untuk memulainya dari mana. Salah sat...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right