Anda pebisnis atau HRD yang ingin rekrut karyawan tapi masih takut salah? Anda bisa mulai belajar dengan mempelajari istilah-istilah manajemen SDM terlebih dahulu. Pasalnya, dunia rekrutmen dan pengelolaan karyawan tidak hanya soal mencari orang saja.
Tapi mencari yang “cocok secara insting”, tapi juga memahami konsep, peran, hingga sistem yang berlaku dalam manajemen sumber daya manusia. Nah, mari kita bahas langsung apa saja istilah dalam manajemen SDM dasar yang perlu dipelajari pemula pada artikel di bawah ini!
Berikut adalah beberapa istilah dalam manajemen SDM atau HRD yang perlu dipelajari oleh pemula dari A - Z dan yang paling umum digunakan:
Attrition adalah istilah manajemen SDM yang menggambarkan pengurangan jumlah karyawan secara alami, seperti pensiun atau resign, tanpa penggantian langsung.
Kejadian ini dianggap normal dalam siklus kerja, namun jika terlalu tinggi, bisa menjadi tanda bahwa ada masalah dalam retensi atau kepuasan kerja di perusahaan.
Background check adalah proses verifikasi informasi calon karyawan, termasuk riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan catatan kriminal. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa kandidat memang memenuhi syarat dan tidak memiliki riwayat yang berisiko bagi perusahaan.
Kemudian ada blended workforce, kombinasi tenaga kerja tetap, kontrak, dan freelance dalam satu organisasi untuk fleksibilitas operasional. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya, terutama dalam proyek jangka pendek atau bidang dengan kebutuhan keterampilan khusus.
Istilah manajemen SDM selanjutnya ada buddy system, buddy system adalah metode pendampingan karyawan baru oleh karyawan berpengalaman untuk mempercepat adaptasi. Sistem ini terbukti mempercepat proses onboarding dan meningkatkan kenyamanan karyawan baru.
Career development adalah proses terstruktur yang membantu karyawan merencanakan dan mencapai tujuan karier mereka melalui pelatihan, promosi, rotasi kerja, atau mentoring. Dengan menyediakan jalur karier yang jelas, perusahaan dapat mempertahankan talenta terbaik lebih lama.
Kemudian ada istilah manajemen SDM compensation and benefits, yakni seluruh paket imbalan yang diterima karyawan atas pekerjaannya, termasuk gaji pokok, tunjangan kesehatan, bonus, cuti, hingga asuransi. Ini adalah faktor penting dalam menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.
Diversity dan inclusion adalah prinsip menciptakan lingkungan kerja yang menghargai perbedaan latar belakang, budaya, gender, usia, dan lainnya, serta memastikan semua karyawan memiliki kesempatan dan rasa aman untuk berkembang. Organisasi yang inklusif cenderung lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan.
Selanjutnya ada istilah manajemen SDM employee engagement, yakni tingkat komitmen emosional dan motivasi karyawan terhadap pekerjaan dan tujuan perusahaan. Karyawan yang engaged cenderung lebih produktif, loyal, dan berkontribusi lebih besar terhadap kesuksesan tim.
Employee retention adalah strategi dan kebijakan perusahaan untuk menjaga karyawan tetap bertahan dalam jangka panjang. Ini bisa mencakup sistem penghargaan, lingkungan kerja yang sehat, serta peluang pengembangan karier.
Selanjutnya ada equal pay act, yakni regulasi yang menjamin bahwa laki-laki dan perempuan mendapatkan upah yang setara untuk pekerjaan yang sebanding dalam hal tanggung jawab dan nilai. Ini adalah bagian penting dari upaya kesetaraan gender di tempat kerja.
Grievance handling adalah prosedur formal untuk menangani keluhan atau ketidakpuasan karyawan terhadap lingkungan kerja, rekan, atau manajemen. Penanganan yang baik akan meningkatkan kepercayaan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif.
HR analytics adalah penggunaan data dan metrik dalam manajemen SDM untuk mengidentifikasi tren, memprediksi kebutuhan tenaga kerja, dan meningkatkan pengambilan keputusan. Contohnya termasuk analisis turnover, efektivitas pelatihan, dan produktivitas tim.
Sedangkan HR policies and procedures adalah aturan resmi yang mengatur cara kerja, perilaku, hak, dan kewajiban karyawan dalam perusahaan. Kebijakan ini membantu menciptakan keadilan, konsistensi, dan kepatuhan hukum di lingkungan kerja.
Istilah manajemen SDM berikutnya ada induction, yakni proses awal untuk mengenalkan karyawan baru terhadap budaya perusahaan, struktur organisasi, dan peraturan kerja. Induksi yang efektif akan mempercepat proses adaptasi dan meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan.
Job description adalah dokumen yang menjelaskan tanggung jawab utama, tujuan posisi, serta keterampilan yang dibutuhkan. Istilah manajemen SDM ini penting dipelajari khususnya dalam proses rekrutmen, penilaian kinerja, hingga evaluasi promosi.
Key Performance Indicators atau KPI adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang digunakan untuk menilai pencapaian target kerja karyawan. KPI membantu HR dan manajer dalam memantau performa secara objektif dan terarah.
BACA JUGA: Kepanjangan KPI Adalah: Jenis dan Fungsinya bagi Bisnis
LMS adalah platform digital yang digunakan untuk mengelola pelatihan online, webinar, kuis, dan modul belajar untuk karyawan. LMS memudahkan perusahaan dalam meningkatkan skill karyawan secara berkelanjutan.
Istilah manajemen SDM leave manajemen adalah proses pengaturan dan dokumentasi cuti karyawan seperti cuti tahunan, sakit, atau cuti khusus lainnya. Sistem ini membantu HR dalam memastikan cuti diatur secara adil dan tidak mengganggu operasional perusahaan.
Selanjutnya ada monitoring, monitoring adalah pendekatan pengembangan di mana karyawan senior memberikan bimbingan dan wawasan kepada karyawan junior untuk membantu mereka berkembang dalam karier. Mentoring juga berperan dalam membentuk budaya kerja positif.
Istilah manajemen SDM berikutnya ada needs analysis yakni proses identifikasi terhadap kesenjangan keterampilan, pengetahuan, atau proses dalam organisasi yang perlu diperbaiki melalui pelatihan atau rekrutmen. Ini adalah langkah awal dalam perencanaan program pelatihan yang efektif.
Onboarding adalah serangkaian aktivitas untuk menyambut dan mempersiapkan karyawan baru agar bisa bekerja dengan optimal, termasuk pelatihan dasar, pengenalan tim, dan adaptasi budaya kerja.
Organizational development adalah proses jangka panjang yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi melalui perubahan terencana dalam struktur, sistem, dan perilaku kerja.
Ini merupakan salah satu istilah manajemen SDM yang penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Performance appraisal adalah proses sistematis dalam mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan target yang telah ditentukan. Hasilnya digunakan untuk keputusan promosi, pelatihan, atau perbaikan kinerja.
Penilaian ini menjadi bagian dari istilah manajemen SDM yang paling umum diterapkan di berbagai sektor industri.
Probation period adalah periode awal kerja (biasanya 3–6 bulan) untuk menilai kesesuaian karyawan baru dengan posisi dan budaya kerja perusahaan. Karyawan bisa dinilai untuk diangkat tetap atau diberhentikan jika tidak memenuhi harapan.
Dalam istilah manajemen SDM, masa percobaan ini dianggap sebagai tahap krusial dalam proses rekrutmen, yang menentukan layak atau tidaknya karyawan dilanjutkan sebagai karyawan tetap.
Konsep yang mengukur kenyamanan, keseimbangan, dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja. QWL yang baik mendorong produktivitas dan loyalitas karyawan. ini juga menjadi bagian penting dari istilah manajemen SDM modern yang fokus pada kesejahteraan individu.
Recruitment adalah proses pencarian, seleksi, dan penempatan individu yang paling sesuai untuk mengisi posisi kerja yang tersedia. Proses ini krusial untuk keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Retention strategy adalah upaya yang dirancang untuk mempertahankan karyawan unggul, seperti pemberian penghargaan, peluang karier, dan budaya kerja yang mendukung.
Strategi untuk menyiapkan karyawan internal yang potensial agar siap menggantikan posisi penting ketika terjadi kekosongan, pensiun, atau promosi.
Kemudian untuk talent management adalah strategi menyeluruh untuk menarik, mengembangkan, mempertahankan, dan memaksimalkan potensi individu berbakat agar perusahaan bisa bersaing di masa depan.
Upskilling adalah proses pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis atau non-teknis karyawan agar relevan dengan perubahan teknologi dan kebutuhan industri.
Value Proposition dalam konteks HR mengacu pada "Employee Value Proposition" (EVP), yaitu seluruh nilai atau manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan sebagai imbal balik dari kontribusi mereka.
Ini mencakup gaji, budaya kerja, jenjang karier, keamanan kerja, fleksibilitas waktu, hingga kebanggaan terhadap misi perusahaan. EVP yang kuat mampu menarik dan mempertahankan talenta terbaik di pasar kerja yang kompetitif.
Voluntary turnover adalah kondisi ketika karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan atas keinginannya sendiri, bukan karena diberhentikan. Alasannya bisa beragam, mulai dari ingin mencari peluang lebih baik, pindah kota, hingga masalah ketidakcocokan budaya kerja. Tingkat voluntary turnover yang tinggi bisa menjadi alarm bagi HR untuk mengevaluasi kepuasan kerja dan retensi karyawan.
Workforce planning adalah proses strategis dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja jangka pendek dan panjang untuk mendukung tujuan bisnis. Ini mencakup proyeksi jumlah karyawan, keterampilan yang dibutuhkan, serta strategi rekrutmen atau pelatihan. Perencanaan yang matang akan mencegah kekurangan atau kelebihan staf.
Work-life balance adalah konsep penting dalam HR yang menekankan pentingnya karyawan memiliki waktu dan energi untuk urusan pribadi di luar pekerjaan. Perusahaan yang mendukung work-life balance biasanya menyediakan fleksibilitas kerja, cuti yang memadai, dan kebijakan kerja jarak jauh. Keseimbangan ini berdampak langsung pada kesehatan mental dan produktivitas karyawan.
BACA JUGA: 7 Tips Work Life Balance ala Pebisnis, Hidup Jadi Lebih Berkualitas
Istilah manajemen SDM terakhir adalah zero tolerance policy, yakni kebijakan tegas yang menyatakan bahwa perusahaan tidak mentolerir tindakan tertentu seperti diskriminasi, kekerasan, pelecehan, atau pelanggaran etika lainnya.
Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman dan adil bagi semua karyawan. Biasanya kebijakan ini sudah tertuang dalam buku pedoman karyawan dan dijelaskan saat onboarding.
Nah itu dia list istilah manajemen SDM/ HRD yang perlu dipelajari pemula, agar Anda lebih siap dan percaya diri dalam merekrut, mengelola, hingga mengembangkan karyawan secara profesional.