Terminal kasir perlu dibuat sesuai banyaknya jumlah kasir yang Anda miliki. Untuk membuat master terminal kasir Anda bisa mengikuti panduan berikut ini:
- Silahkan buka menu |Master| – |Terminal Kasir| – |Tambah Baru|.
- Isikan sesuai dengan kebutuhan:
– Kode POS : Kode kasir (Contoh: KSRJKT3)
– Nama : Nama kasir (Contoh: Kasir 3 Jakarta)
– Cabang : Adalah posisi penempatan cabang pada kasir (Contoh: Cabang Jakarta)
– Gudang : Adalah gudang pengambilan barang dari seluruh transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir. (Contoh: Gudang Cab. Jakarta)
– Kas Kasir : Adalah kas penampung dari hasil transaksi penjualan yang dilakukan kasir sebelum dilakukan setor nanti. (Contoh: Kas Kasir 3 Jakarta)
– Kas Setor : Kas/Bank acuan modal awal dan setor, ketika kasir melakukan buka kasir dan tutup kasir. Jika Anda memiliki beberapa cabang. (Contoh: Kas Jakarta). Disarankan Kas Modal dipilih sesuai dengan kas masing-masing cabang. Mengapa demikian ?
✓ Misal Anda memiliki 2 cabang (Surabaya dan Jakarta) dan masing-masing cabang memiliki 2 kasir (Kasir 1 dan Kasir 2), totalnya Anda memiliki 4 kasir.
✓ Tentu setiap kasir akan berjualan pasti membutuhkan modal awal untuk uang kembalian. Contoh setiap kasir modal awal Rp 200.000 jadi setiap cabang harus mengeluarkan Rp 400.000
✓ Modal awal/uang kembalian tersebut tentu harus diberikan dari masing-masing cabang. Kasir 1 dan Kasir 2 Surabaya meminta modal ke kepala outlet/toko cabang Surabaya, begitu pula Jakarta. - Jika data sudah sesuai, klik |Simpan|.
Untuk setting Kasir untuk Beepos Desktop, (Baca Juga : Panduan Cara Instal Beepos Desktop)
Selesai, selamat mencoba..