🌙 Beerkah Ramadhan Disc. upto 20% dan Cashback 15%
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Pengertian Retail, Jenis dan Tips Suksesnya

Ritel atau retail adalah rantai terakhir dalam alur proses distribusi yang mana target pasarnya adalah konsumen secara langsung
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Sunday, 26 February 2023

Retail adalah sektor bisnis yang memegang peran penting dalam distribusi dan pemasaran. Ini adalah model bisnis yang melibatkan kontak langsung dengan konsumen akhir dan memainkan peran penting dalam membantu produk sampai ke tangan konsumen.

Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang apa itu ritel. Bagi Anda yang ingin mempelajari topik ini, yuk simak selengkapnya lewat penjabaran di artikel ini.

Apa itu Retail?

Bisnis Retail

Ilustrasi Produk yang Dijual dalam Toko Ritel (Sumber: Pixels.com)

Retail adalah bagian terakhir dari rantai distribusi produk, yang juga sering disebut dengan ritel. Dimana ritel adalah proses pemasaran barang atau jasa kepada konsumen akhir yang akan menggunakan produk tersebut.

Dengan kata lain, retail adalah jenis bisnis yang berhubungan dengan produk yang akan digunakan secara langsung oleh pembeli dan tidak diperdagangkan kembali.

Ritel memainkan peran yang sangat penting dalam rantai distribusi karena bisnis retail membantu konsumen menemukan produk yang dibutuhkan. Oleh karena itu, retail memiliki peran penting dalam aktivitas ekonomi, khususnya dalam tahap konsumsi.

Jika tidak ada bisnis retail, kita bisa membayangkan betapa sulitnya menemukan produk yang dibutuhkan karena harus mencari produsen secara langsung dan membeli produk dalam jumlah besar.

Baca Juga: Memahami Apa itu Retail, Fungsi dan Contoh Bisnis Retail

Pengertian Retail Menurut Para Ahli

Untuk memperdalam pemahaman tentang arti retail, kita dapat mengacu pada berbagai opini yang disampaikan oleh para ahli sebagai berikut:

1. Menurut Barry R. Berman dan Joel R. Evans

Keduanya menjelaskan bahwa arti sebenarnya dari retail adalah suatu kegiatan bisnis yang mencoba memasarkan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk digunakan secara pribadi atau untuk keperluan rumah tangga.

2. Menurut David Gilbert

Menurut Gilbert, retail adalah suatu bisnis yang menggunakan semua kemampuan pemasaran untuk memuaskan konsumen akhir. Ini dilakukan melalui penjualan langsung produk barang dan jasa, dengan organisasi penjualan sebagai sentral distribusinya.

3. Menurut Philip Kotler

Disini, Kotler menyatakan bahwa retail adalah proses penjualan eceran yang melibatkan seluruh aktivitas penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi mereka.

4. Menurut Michael Levy dan Barton A. Weitz

Kedua ahli menyatakan bahwa retail adalah proses bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk barang atau jasa yang kemudian dijual kembali kepada konsumen akhir, untuk digunakan atau dikonsumsi secara pribadi atau untuk keperluan rumah tangga.

Jenis-Jenis Bisnis Retail

Toko Penjualan Ritel Bisnis Praktis di Masa Pandemi

Ilustrasi Konsumen Berbelanja di dalam Toko Ritel (Sumber: Freepik.com)

Bisnis retail dapat dikategorikan berdasarkan jenis produk yang dijual, kepemilikan, dan tempat penjualan. Berikut ini penjelasan detailnya :

1. Berdasarkan Produk yang Dijual

Berdasarkan produk yang disediakan untuk konsumen, bisnis retail dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu product retailing dan service retailing. Kedua kategori retail berdasarkan produk dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.

a. Kategori Product Retailing

Jenis retail menurut kategori product retailing contohnya :

  • Departement Store memiliki lebih dari 25 pegawai dan menjual 20% kebutuhan rumah tangga
  • Speciality Store hanya menjual produk tertentu, seperti toko barang-barang bayi
  • Catalogue Showroom memamerkan dan menjual produk secara bersamaan, seperti showroom mobil

b. Kategori Service Retailing

Jenis ritel yang berdasar pada kategori service retailing meliputi :

  • Layanan jasa non barang (jasa pribadi yang tidak berwujud)
  • Layanan jasa barang milik sendiri (layanan perbaikan produk seperti bengkel)
  • Layanan jasa barang disewa (penyewaan barang atau tempat yang dilengkapi dengan peralatan).

2. Retail Berdasarkan Kepemilikan

Cara Kerja Aplikasi Kasir Indomaret Gratis

Contoh Bisnis Ritel Warabala Populer di Indonesia, Indomaret.

Berdasarkan kepemilikan, bisnis retail dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ritel mandiri, ritel waralaba, dan ritel kelompok. Antaranya :

a. Retail Mandiri

Ritel mandiri adalah jenis retail yang beroperasi secara independen tanpa bergantung pada pihak lain. Bisnis ini dikelola dan dimiliki oleh pemilik bisnis yang berdiri sendiri, tanpa adanya hubungan dengan perusahaan lain atau pihak ketiga.

Contohnya seperti toko kelontong, warung sembako, dan ruko. Dalam retail mandiri, pemilik bisnis bertanggung jawab atas semua aspek operasional bisnis, mulai dari produk yang dijual, hingga bagaimana menarik pelanggan dan mempromosikan bisnis.

b. Retail Waralaba (Franchise)

Ritel waralaba adalah jenis bisnis retail dimana produk yang dijual sama dengan produk dari perusahaan pusat dan pemilik bisnis hanya perlu membeli hak milik dan mengikuti aturan main dari perusahaan tersebut tanpa harus memulai bisnis dari awal.

c. Retail Kelompok

Retail kelompok adalah bisnis ritel yang mengelompokkan beberapa toko-toko yang berbeda namun memiliki visi dan misi yang sama.

Bisnis ritel kelompok biasanya dikenal dengan nama toko swalayan atau department store yang menyediakan beragam jenis produk seperti barang kebutuhan pokok, pakaian, elektronik, dan lain sebagainya.

Konsep bisnis ini mempermudah para konsumen karena mereka hanya perlu datang ke satu tempat untuk memenuhi segala kebutuhan mereka.

3. Retail Berdasarkan Lokasi Penjualan

Berdasarkan lokasi penjualan, jenis retail ini memiliki akses untuk menjual produk dan jasa langsung kepada konsumen melalui jalan umum.

a. Downtown Central Business District

Jenis retail Downtown Central Business District adalah jenis retail yang berlokasi di pusat kota dan memiliki akses yang mudah bagi konsumen. Tempat ini biasanya merupakan lokasi strategis bagi perusahaan retail yang ingin mempromosikan produk mereka ke masyarakat dan menjangkau target pasar yang lebih luas.

Lokasi ini menawarkan pengalaman belanja yang berbeda bagi konsumen, karena memiliki kombinasi dari toko-toko besar dan toko-toko kecil, restoran, kafe, dan juga sarana rekreasi lainnya. Pemilik bisnis retail biasanya menggunakan lokasi ini untuk meningkatkan jangkauan mereka dan memperkenalkan produk baru ke pasar.

Walaupun biaya operasional dan sewa tempat di lokasi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan lokasi lain, namun banyak perusahaan retail yang bersedia membayar harga tersebut karena lokasi ini menawarkan banyak keuntungan dalam hal pemasaran dan penjualan produk mereka.

b. Shopping Center

Shopping center adalah jenis retail yang menawarkan berbagai pilihan barang dan jasa dalam satu lokasi, biasanya berupa bangunan besar yang menyediakan ruang untuk banyak toko dan usaha lainnya.

Selain itu, ini juga sering memiliki akses mudah dan parkir yang luas, serta banyak menyediakan fasilitas tambahan seperti ruang makan, taman bermain, dan ruang perbelanjaan yang terhubung.

Shopping center menyediakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan terintegrasi bagi konsumen, dan memungkinkan mereka untuk melakukan banyak hal dalam satu lokasi. Ada beberapa jenis shopping center, seperti mall, community shopping center, dan power center, yang memiliki fitur dan ukuran yang berbeda-beda.

c. Strip Development

Strip Development adalah salah satu jenis retail yang berfokus pada pengembangan usaha dalam jalur (strip) seperti sepanjang jalan raya atau boulevard. Biasanya lokasi ini memiliki banyak toko-toko retail, restoran, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang bertujuan untuk menarik konsumen dari daerah sekitarnya.

Jenis ini memiliki konsep yang sederhana dan efisien dengan tujuan untuk memberikan akses mudah bagi konsumen untuk berbelanja, bersantai, dan melakukan aktivitas lain. Bentuk arsitektur bangunan dan desain taman yang indah juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Perbedaan Retail dan Grosir

beda retail dan grosir

Perbedaan Retail dan Grosir Paling Mencolok adalah Pada ketentuan Jumlah Produk yang Dijual (Sumber: Pixels.com)

Beberapa orang salah menganggap bahwa ritel sama dengan grosir. Namun, kedua jenis bisnis ini sangat berbeda. Grosir biasanya menjual produk dalam jumlah besar tanpa memperhatikan aspek-aspek retail yang diharapkan oleh konsumen akhir.

Grosir memfokuskan diri pada penjualan barang dalam jumlah besar dan tidak mempertimbangkan aspek-aspek dalam retail yang dibutuhkan oleh konsumen akhir. Mereka tidak berurusan langsung dengan konsumen akhir dan hanya menjual barang ke toko retail.

Perbedaan utama antara pedagang grosir dan retail adalah pada harga produk. Harga produk yang ditawarkan oleh toko retail akan selalu lebih tinggi dibandingkan harga grosir.

Setidaknya ada 3 perbedaan antara retail dan grosir yang paling menonjol :

1. Tujuan Penjualan

Ritel fokus pada konsumen akhir dengan menawarkan barang dan jasa yang bertujuan untuk konsumsi pribadi. Sedangkan, grosir bertujuan menjual barang dan jasa untuk dijual kembali oleh para pedagang eceran.

2. Harga Produk

Perbedaan tujuan penjualan antara ritel dan grosir mempengaruhi perbedaan harga jual, dimana harga grosir lebih rendah karena barang yang dibeli bisa dijual kembali. Pedagang eceran dan penjual memperoleh keuntungan dari setiap barang yang dijual satuan (eceran).

3. Target Pasar

Pelaku usaha skala kecil, seperti warung sembako dan toko madura, dapat memanfaatkan layanan grosir untuk memenuhi kebutuhan produk dalam jumlah besar. Meskipun demikian, Anda juga dapat membeli produk secara grosir jika membutuhkan jumlah banyak.

Cara Kerja Bisnis Retail

Sejarah Retail Di Indonesia

Ilustrasi Bisnis Ritel Menjual Beragam Jenis Produk (Sumber: Freepik.com)

Bisnis retail membutuhkan suatu sistem yang dapat menyuplai barang dagangan mereka. Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang ritel seringkali bekerjasama dengan berbagai pemilik bisnis lain untuk memastikan ketersediaan produk atau barang-barang retail.

Proses rantai pasokan akan dimulai dari produsen, melalui grosir, kemudian ke retailer, dan akhirnya sampai ke konsumen tingkat akhir. Tujuan dari kerjasama ini adalah agar perusahaan retail dapat menyuplai produk dengan mudah dan teratur.

Produsen memainkan peran penting dalam industri retail dengan memproduksi barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat. Mereka memanfaatkan mesin, tenaga kerja, dan bahan baku untuk membuat produk yang berkualitas. Pedagang grosir, pada sisi lain, membeli barang-barang yang disediakan oleh produsen dan menjualnya kembali kepada pengecer atau retailer.

Pengecer atau retailer kemudian berperan sebagai penjual akhir yang menjual barang-barang tersebut kepada konsumen tingkat akhir. Konsumen adalah pihak yang akan membeli produk-produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Dalam rantai pasokan retail, produsen, grosir, retailer, dan konsumen memainkan peran masing-masing untuk menjamin adanya suplai produk dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat.

Baca Juga: 11 Tips Membangun Toko Grosir Jadi Lebih Menguntungkan

Tips Sukses Meningkatkan Penjualan di Bisnis Retail

Berikut ini adalah 5 tips untuk sukses untuk meningkatkan penjualan di bisnis retail :

1. Fokuskan Pada Pengalaman Pelanggan

Memberikan pengalaman belanja yang baik kepada pelanggan adalah kunci untuk sukses dalam bisnis ritel. Buatlah suasana yang nyaman dan membuat pelanggan merasa senang saat berbelanja.

Termasuk memperkenalkan staf yang ramah dan membantu, memastikan barang-barang yang tersedia dalam kondisi baik, dan memastikan bahwa area toko bersih dan rapi.

2. Ciptakan Suasana Toko yang Menyenangkan

Buatlah suasana toko yang menyenangkan, dengan memperhatikan pemilihan warna, pencahayaan, dan desain interior.

a. Gunakan Warna yang Menyenangkan

Pilihlah warna yang menyenangkan dan cerah untuk diterapkan di toko. Warna tersebut bisa mempengaruhi perasaan pelanggan dan menciptakan suasana yang menyenangkan.

b. Gunakan Dekorasi yang Unik

Dekorasi yang unik dan menarik bisa membuat pelanggan merasa betah dan tertarik untuk berlama-lama di toko.

c. Berikan Aroma yang Menyenangkan

Gunakan aroma yang menyenangkan seperti aroma minyak esensial, aroma kopi, atau aroma bunga untuk membuat suasana toko menyenangkan.

3. Kenali Pasar dan Konsumen Anda

Penting untuk mengenali pasar dan konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi mereka. Buatlah strategi pemasaran yang tepat untuk menarik pelanggan.

a. Kumpulkan Data Pasar

Gunakan survei atau focus group untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi konsumen.

b. Analisa kompetitor

Studi pasar dan bandingkan dengan kompetitor Anda untuk mengetahui bagaimana mereka memenuhi kebutuhan konsumen.

c. Terapkan Segmentasi Pasar

Terapkan segmentasi pasar untuk menentukan target pasar Anda dan membuat strategi pemasaran yang sesuai.

d. Buat Profil Konsumen Ideal

Buat profil konsumen ideal Anda berdasarkan data yang Anda kumpulkan dan analisa pasar.

e. Berikan Pelayanan yang Baik

Berikan pelayanan yang baik dan personalisasi bagi setiap konsumen sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

f. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil dari upaya-upaya Anda untuk mengenali pasar dan konsumen, dan terus perbaiki dan perbaharui sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4. Kerjasama dengan Pemasok

Carilah pemasok yang bisa dipercaya dan memiliki kualitas produk yang baik. Buatlah kerjasama yang baik dan saling menguntungkan untuk memastikan bisnis retail Anda berjalan lancar.

5. Promosi dan Penawaran

Melakukan promosi dan memberikan penawaran menarik secara berkala akan membantu menarik perhatian pembeli dan membuat mereka tertarik untuk membeli produk Anda.

6. Penempatan Barang

Menempatkan produk pada posisi yang tepat dan mudah dilihat oleh pembeli akan mempengaruhi minat mereka untuk membeli produk tersebut.

7. Gunakan Aplikasi Kasir

Pakai Beepos, Bisa Kontrol Kasir, Penjualan, Stok Secara Real Time

Gunakan aplikasi kasir online Beepos untuk meningkatkan penjualan bisnis retail Anda. Beepos dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat memudahkan operasional dan kontrol usaha retal Anda.

Dilengkapi fitur-fitur yang didesain khusus untuk kebutuhan usaha retail seperti :

  • Bikin Promosi Terpusat Meskipun Beda Cabang

Atur syarat promosi di back-office otomatis langsung aktif di sistem POS. Kasir gak perlu hafal manual puluhan promo yang sedang jalan. Setting promo seperti limit waktu hari/jam tertentu, syarat pembelanjaan, min/max Qty, khusus member, dan lainnya. Promo otomatis diberikan ke customer yang memenuhi syarat belanja

  • Mudah Atur Hak Akses Karyawan

Atur akses kasir agar tidak seenaknya dan bekerja sesuai SOP. Anda bisa membatasi akses seperti : void, batal transaksi, ubah harga atau tambah diskon dan juga Reprint nota

  • Setoran, Penjualan dan Uang Dijamin Klop

Ini yang bikin owner ritel tidur nyenyak setelah pakai Beepos. Penjualan 10pcs pasti potong stok ya 10pcs, uang setoran juga dijamin klop 10pcs. Stok uptodate realtime karena setiap penjualan langsung potong stok

  • Stok Opname Anti Lembur dan Bisa Kapanpun

Kini gak perlu lagi lembur stok opname ribuan item, Anda bisa stok opname rutin setiap hari tanpa ganggu operasional toko

  • Sistem POS Terintegrasi Backoffice dan Akuntansi

Minimalisir perbedaan harga di label rak dan kasir dengan sistem kasir yang terintegrasi langsung dengan back-office. 1x ganti harga di back-office maka sistem POS otomatis mengikuti karena menggunakan single master data dan transaksi. Sekaligus POS kasir terintegrasi langsung dengan akuntansi.

Artikel Terbaru

Artikel Populer

Tips Bisnis

Coba Gratis

Follow Social Media Bee

Software Penjualan Minimarket Bantu Scale Up Bisnis Para Owner
Memakai software penjualan minimarket merupakan keputusan yang tidak mudah bagi pemilik bisnis minimarket. Bagaimana tidak? Pemilik bisnis ini pasti tidak
Baca Juga
Bisnis UMKM Adalah, Definisi dan Perkembangannya
Bagi pelaku usaha yang dibilang masih kecil, kita sering mendengar kata UMKM. Tentunya banyak orang yang sudah mengetahui apa itu
Baca Juga
Mengapa Bisnis Ritel Anda Harus Memiliki Aplikasi Penjualan?
Aplikasi penjualan atau yang sering kita kenal dengan POS (Point of Sale) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu Anda
Baca Juga
Alat Kasir Android vs Konvensional, Apa Bedanya?
Menjalankan bisnis di bidang ritel dan jasa tentu membutuhkan alat kasir. Ada beberapa jenis mesin kasir yaitu konvensional maupun android.
Baca Juga
Apa Saja Beda Biaya dan Beban?
Beda biaya dan beban sangat penting diketahui dalam dunia akuntansi. Biaya dan beban merupakan istilah yang sangat sering kita dengar.
Baca Juga
9+ Cara Memulai Bisnis Franchise Apotek
Franchise apotek adalah salah satu bisnis yang menguntungkan apalagi di era pandemi ini. Banyak orang akan membutuhkan obat dan tentunya
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Ruang 59 - Jl. Surya Sumantri No.59, Sukawarna, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu