Logo Bee Web

Apa itu Inflasi? Ini Arti, Penyebab, Dampak & Cara Ukurnya

Inflasi adalah kondisi ekonomi yang ditandai dengan adanya kenaikan harga produk barang secara terus menerus, berikut penyebab inflasi.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Tuesday, 28 February 2023

Apa itu inflasi? Istilah inflasi mungkin sudah sering kita dengar, terutama saat mengakses informasi berita ekonomi dan keuangan. Inflasi sendiri sangat erat kaitannya dengan perubahan harga barang maupun jasa yang kondisinya berlangsung secara terus menerus. Lalu, apa saja penyebab inflasi?

Berbicara tentang inflasi, pasti tidak bisa terlepas dari deflasi yang merupakan kebalikan dari inflasi. Untuk lebih memahami tentang arti inflasi, penyebab serta dampaknya bagi perekonomian, Anda bisa langsung menyimak informasi di bawah ini.

Apa itu Inflasi?

Inflasi bisa diartikan sebagai kondisi yang menunjukkan adanya kenaikan harga secara umum pada produk barang dan jasa yang berlangsung terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Dimana tingkat inflasi yang tinggi bisa berdampak serius pada perekonomian.

Inflasi sendiri merupakan kebalikan dari deflasi. Jika inflasi menunjukkan kenaikan harga pada produk barang dan jasa, maka deflasi menunjukkan adanya penurunan harga produk secara umum.

Baca Juga: Mengenal Inflasi dan Deflasi serta Dampaknya Bagi Bisnis

Jenis-Jenis Inflasi

Sebelumnya telah dijelaskan tentang apa itu inflasi ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus. Selanjutnya akan dibahas mengenai jenis-jenis inflasi yang dibedakan berdasarkan tingkat inflasi seperti di bawah ini.

1. Tingkat Inflasi

Jika dilihat dari dampak dan tingkat keparahan inflasi, maka inflasi bisa dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

a. Inflasi Ringan

Jenis inflasi ini masih tergolong ringan, ditandai dengan tingkat inflasi di bawah 10% per tahun. Kondisi ini tidak akan memberikan dampak yang terlalu besar pada kenaikan harga secara umum sehingga tidak mengganggu perekonomian.

b. Inflasi Sedang

Apa itu inflasi sedang? Sesuai dengan namanya, jenis inflasi memiliki tingkat keparahan sedang, namun bisa memberikan dampak yang cukup membahayakan perekonomian.

Karena akan menyebabkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap menurun. Jenis inflasi ini ditandai dengan adanya kenaikan harga antara 10%-30% per tahun.

c. Inflasi Berat

Jenis inflasi ini akan memberikan dampak perekonomian yang parah dengan tingkat inflasi antara 30% hingga 100%per tahun. Akibatnya terjadi kenaikan harga barang yang cukup tinggi. Kondisi ini pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998 dengan inflasi 77,63%.

d. Hyperinflation

Apa itu hiperinflasi? Kondisi ini menunjukkan inflasi yang tingkatnya sangat tinggi bahkan lebih dari 100% per tahun. Akibatnya terjadi kenaikan harga yang sangat sulit untuk dikendalikan sehingga akan mengacaukan perekonomian.

2. Tempat Asal Inflasi

Selain dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi juga bisa dibedakan berdasarkan tempat asalnya, yaitu inflasi domestik atau dalam negeri dan inflasi luar negeri. Mengenai apa itu inflasi dalam negeri dan inflasi luar negeri akan dijelaskan di bawah ini:

a. Inflasi Dalam Negeri

Jenis inflasi ini bisa disebabkan oleh adanya defisit anggaran belanja dan kegagalan pasar sehingga membuat harga berbagai macam produk makanan menjadi mahal.

b. Inflasi Luar Negeri

Jenis inflasi ini ditandai dengan naiknya harga berbagai macam barang impor. Kondisi ini bisa disebabkan karena biaya produksi yang meningkat atau tarif impor barang yang naik.

Penyebab Inflasi

Penyebab Terjadinya Inflasi

Penyebab Terjadinya Inflasi (Credit: Freepik.com)

Apa saja penyebab inflasi? Tentu menjadi bahasan yang cukup penting untuk diketahui. Inflasi yang ditandai adanya kenaikan harga secara umum pada produk barang dan jasa disebabkan karena beberapa faktor. Diantaranya adalah seperti berikut:

1. Cost Push Inflation

Cost Push Inflation atau tekanan dari sisi supply adalah kondisi dimana biasanya dipengaruhi adanya depresiasi nilai tukar, peningkatan harga komoditi dan inflasi luar negeri yang terjadi di negara-negara yang menjadi mitra dagang, terganggunya distribusi hingga bencana alam.

2. Demand Pull Inflation

Demand Pull Inflation yang berasal dari sisi permintaan, kondisi ini bisa disebabkan karena tingginya tingkat permintaan produk barang maupun jasa dibandingkan ketersediaan produk. Dengan kata lain terjadi permintaan total yang jumlahnya melebihi kapasitas perekonomian.

3. Ekspektasi Inflasi

Sedangkan ekspektasi inflasi lebih disebabkan karena perilaku ekonomi yang menggunakan ekspektasi yang sifatnya bisa adaptif dan berpengaruh terhadap keputusan ekonomi.

Seperti yang terlihat pada penetapan harga di tingkat produsen pada saat momen perayaan hari besar keagamaan serta dalam hal penetapan UMP (Upah Minimum Provinsi).

Dampak Penyebab Inflasi

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan optimal dibutuhkan tingkat inflasi yang stabil atau rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengendalikan inflasi, karena tingkat inflasi yang tidak stabil dan tinggi akan memberikan dampak negatif bagi kondisi perekonomian masyarakat.

Setelah mengetahui apa arti istilah inflasi dan faktor penyebabnya, kali ini kita akan membahas mengenai dampak yang ditimbulkan dari adanya inflasi. Diantaranya adalah seperti berikut:

1. Pendapatan Riil Menurun

Dampak pertama yang akan dirasakan masyarakat adalah menurunnya pendapatan riil secara terus menerus sehingga akan menurunkan standar hidup masyarakat. Kondisi ini membuat masyarakat miskin akan semakin miskin.

2. Ketidakpastian Ekonomi

Dampak lain dari inflasi adalah ketidakpastian yang dialami oleh pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tersebut berkaitan dengan kegiatan konsumsi, produksi, dan investasi yang membuat pertumbuhan ekonomi menurun.

3. Tingkat Bunga Domestik Tidak Kompetitif

Jika terjadi inflasi domestik yang lebih tinggi daripada inflasi yang terjadi di negara tetangga, maka hal itu akan membuat tingkat bunga domestik jadi tidak kompetitif. Akibatnya nilai rupiah mengalami tekanan dan menurun.

Inflasi Menyebabkan Krisis Ekonomi

Inflasi Menyebabkan Krisis Ekonomi (Credit: Freepik.com)

Cara Menghitung Inflasi di Indonesia

Apa yang dimaksud angka inflasi? Angka inflasi bisa dihitung dengan mengukur perubahan pada tingkat persentase indeks harga. Adapun yang termasuk dalam indeks harga adalah seperti berikut:

  • IHK (Indeks Harga Konsumen) atau CPI (Consumer Price Index), yaitu indeks untuk mengukur harga rata-rata produk barang yang dibeli konsumen.
  • Cost of living index atau indeks biaya hidup.
  • Indeks harga komoditas yaitu indeks untuk mengukur harga komoditas tertentu.
  • Indeks harga produsen yang akan mengukur harga rata-rata dari bahan baku yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Kenaikan harga pada bahan baku akan membuat biaya produksi dan harga barang yang dihasilkan meningkat.
  • Indeks harga barang modal.
  • Deflator PDB yang akan menunjukkan adanya perubahan harga pada setiap produk baru, barang jadi dan jasa.

Untuk menghitung inflasi, ada tiga metode yang bisa dilakukan. Yaitu IHPB (Indeks Harga Perdagangan Besar), IHK (Indeks Harga Konsumen) dan PDB (Produk Domestik Bruto. Namun biasanya yang digunakan adalah metode IHK. Adapun rumusnya adalah seperti berikut:

LI = (IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya) x 100%

Keterangan:

LI : Laju Inflasi

IHK: Indeks Harga Konsumen

Contoh Soal:

Data dari BPS menunjukkan bahwa IHK pada Januari 2022 sebesar 120,50. Sedangkan IHK pada Februari 2022 sebesar 145,60. Berapakah laju inflasi pada bulan Februari 2022?

Jawab:

LI = (145,60 – 120,50) / (120,50) x 100%

LI = 20,82

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa laju inflasi pada bulan Februari 2022 adalah sebesar 20,82%.

Rumus untuk menghitung laju inflasi tersebut juga bisa diterapkan untuk mengukur laju inflasi tahunan dengan mengacu pada data IHK tahun ini dan IHK tahun sebelumnya.

Ulasan di atas tentunya akan membuat Anda semakin memahami tentang apa itu inflasi. Yaitu kondisi yang ditandai dengan kenaikan harga secara umum pada produk barang dan jasa yang berlangsung terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Anda juga bisa menghitungnya dengan rumus laju inflasi.

Kesimpulan

Dalam situasi inflasi ekonomi, nilai mata uang dapat turun dengan cepat, sehingga perusahaan perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan keuangan. Salah satunya dengan cara mengelola arus kas perusahan dengan baik.

Dengan software akuntansi Beecloud, dapat membantu dalam memudahkan pencatatan transaksi keuangan secara teratur dan akurat. Salah satu manfaat penting dari Beecloud adalah kemampuannya untuk memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan, termasuk informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas.

Beecloud Untuk Pantau Cash Flow Dan Pengambilan Keputusan

Selain itu, software akuntansi dapat memantau persediaan dan biaya produksi secara akurat, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat dan mengoptimalkan laba yang diperoleh. Dengan begitu, software akuntansi dapat membantu perusahaan untuk tetap stabil dan berkelanjutan dalam menghadapi situasi ekonomi yang berubah-ubah.

Apa Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan dalam Ekonomi
Apa perbedaan kebutuhan dan keinginan dalam ekonomi? Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menggunakan istilah "kebutuhan" dan "keinginan" secara bergantian, tanpa
Baca Juga
Memahami Teori Keunggulan Komparatif, Contoh, Fungsinya
Keunggulan komparatif adalah konsep ekonomi yang mengacu pada kemampuan suatu negara atau entitas untuk menghasilkan barang atau jasa dengan biaya
Baca Juga
Profit Oriented adalah: Struktur, Jenis, Ciri, dan Perbedaannya
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, tujuan utama setiap organisasi adalah untuk mencapai keberhasilan finansial. Salah satu pendekatan yang umum digunakan
Baca Juga
4 Pelaku Ekonomi, Jenis, Peran dan Contohnya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah pelaku ekonomi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pelaku ekonomi? Bagaimana peran dan
Baca Juga
Contoh dan Cara Analisis Transaksi dalam Akuntansi
Analisis transaksi merujuk pada proses evaluasi dan pemahaman transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis atau organisasi. Tujuan utama dari
Baca Juga
Tips Menghemat Biaya Operasional Perusahaan yang Efektif
Kebanyakan bisnis kecil dan menengah atau startup memiliki biaya operasional yang terbatas. Maka dari itu, tentunya selalu diperlukan cara yang
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu